Monday, December 29, 2014

Intake Dan Exhaust System

Intake and Exhaust System
Intake and exhaust system merupakan salah satu sistem pada engine yang bertujuan untuk
menyalurkan udara ke ruang bakar. Pada sistem ini ada beberapa komponen utama yang
mendukung, diantaranya adalah pre cleaner, air cleaner, intake dan exhaust manifold, dist indicator,
turbocharge dan muffler. Skemanya adalah sebagai berikut:

Intake dan Exhaust System
• Pre Cleaner dan Air Cleaner
Pre cleaner merupakan saringan udara awal dari lingkungan sekitar yang akan disalurkan ke air
cleaner dan selanjutnya menuju ruang bakar. Air cleaner berfungsi sebagai alat pembersih udara,
sehingga debu, pasir dan kotoran dapat dipisahkan terlebih dahulu sebelum masuk ke ruang bakar.
Partikel yang disaring pada air cleaner ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan air cleaner.
Kotoran, debu dan pasir yang ada di atmosfir merupakan substansi keras yang akan menyebabkan
kerusakan pada silinder dan piston engine dimana debu keras tersebut terhisap bersama-sama
dengan udara.

• Dust Indicator
Dust indikator berfungsi untuk mengetahui kondisi air cleaner, apakah tersumbat atau tidak. Dust
Indicator ini dipasangkan pada tempat-tempat yang mudah terlihat dari luar dan jika menunjuk tanda
merah berarti air cleaner tersumbat.

• Turbocharge
Turbucharge pada diesel engine digunakan untuk memenuhi kebutuhan engine akan udara yang
masuk ke ruang bakar, turbocharge ini akan mengirimkan udara yang lebih banyak untuk mendekati
pembakaran yang ideal. Turbocharger mempunyai dua impeller yaitu turbin dan blower. Turbin impeller diputar oleh gas buang dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Pada ujung poros turbin ini dipasangkan blower impeller sehingga putaran blower impeller sama dengan putaran turbin impeller. Putaran blower akan menghisap udara dari luar dengan kecepatan putar berkisar antara 50.000-150.000 rpm.

 Untuk menahan putaran tinggi tersebut poros turbin di support oleh journal bearing dan thrust bearing. Pada rumah turbin dilengkapi dengan saluran oli untuk pelumasan. Bearing Seal ring dipasang untuk menghindari kebocoran oli ke sisi hisap maupun sisi turbin.

• Muffler
Muffler merupakan saluran untuk melepas gas buang hasil pembakaran ke lingkungan luar. Selain itu,
muffler berfungsi sebagai peredam suara, menghilangkan percikan api dan menurunkan temperatur
gas buang. Muffler mempunyai beberapa tipe diantaranya adalah horizontal type, vertical type dan
catalytic muffler. Dari tipe-tipe di atas hanya ada 2 type yang banyak digunakan yaitu horizontal type
dan vertical type.

Monday, December 30, 2013

Penentuan Ukuran Fuse Pada Instalasi Tambahan

Sering ditemukan permasalahan untuk menambah instalasi baru pada sebuah sistem, kemudian pertanyaan yang muncul adalah berapa ukuran fuse yang harus dipasang dan ukuran kabel yang harus digunakan????

Di artikel ini penulis akan mencoba untuk berbagi bagaimana cara menentukan ukuran fuse dan ukuran kabel yang digunakan apabila akan menambah beban baru pada unit.

Sebelum menentukan ukuran fuse, pertama yang harus diketahui adalah ukuran daya (Watt) dari beban yang akan dipasang. Jika sudah diketahui daya yang akan dipasang kemudian dilanjutkan dengan mencari arus yang akan diserap oleh beban menggunakan metode Triangle. Metode Power Triangle menunjukkan bagaimana hubungan antara power (W), voltage (U), dan current (I)

Agar fuse yang digunakan dapat awet, maka ukuran fuse (rated current) harus  dua kali dari arus yang akan melewatinya pada saat operasi normal. Titik putus (Breakpoint) suatu fuse apabila arus yang melewatinya 35% lebih besar dari pada rated current. Breakpoint inilah yang akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan ukuran kabel yang akan digunakan.

Fuse breakpoint (Ampere) = 1.35 x rated current (Ampere)

Contoh:
Beban yang akan dipasang pada suatu unit adalah 260 W, maka:

1. Beban yang digunakan 260 W, maka arus yang akan diserap adalah: 260W/24 V = 10,8 A
2. Ukuran dari fuse adalah (rated current) = 10,8 A x 2 = 21,6 A
3. Maka ukuran fuse adalah 25 A (ukuran fuse diambil satu tingkat diatas rated current)

Saturday, July 27, 2013

Teknologi ACERT™ Pada Alat Berat Caterpillar

Alat berat Cat® meluncur keluar dari lini perakitan dengan teknologi engine yang terbaru. Model yang pertama kali dikirimkan adalah D8T.  Beberapa model lainnya mengikuti termasuk D9T, 365, 385, dan empat Truk Artikulasi.  Di akhir April, total 26 model alat berat telah tersedia!  Masing-masing alat berat ini menggunakan engine Caterpillar dengan Teknologi ACERT™, hasil riset dan pengembangan lebih dari $ 500 juta dan lebih dari 250 paten. Engine ini memenuhi peraturan emisi Tier 3 EPA Amerika Serikat yang mengatur alat berat non-jalan raya, yang berlaku pada tanggal 1 Januari 2005 untuk engine dengan daya 300 hingga 750 horsepower.

Teknologi ACERT adalah contoh lain mengapa Caterpillar terus menjadi pemimpin di Amerika Utara dalam engine jalan raya. Engine truk dengan Teknologi ACERT mencatat lebih dari 70 juta mil setiap hari. Faktanya, pabrik Caterpillar mengirimkan lebih dari 16.000 engine tersebut setiap bulan. Rekor jalan raya tersebut, digabungkan dengan pengalaman Caterpillar selama berpuluh tahun dalam bisnis non-jalan raya memiliki makna pelanggan akan terus menerima kinerja engine dan produksi engine yang terbaik.

Peraturan emisi untuk engine alat berat bukan hal yang baru. Peraturan pertama diberlakukan pada tahun 1996, dan peraturan Tier 2 menyusul pada tahun 2001. Standar tersebut dipenuhi dengan mengadaptasi teknologi yang ada, tetapi persyaratan Tier 3 yang agresif mengharuskan terobosan.
Caterpillar memperkenalkan Teknologi ACERT guna memenuhi peraturan EPA '04 untuk truk jalan raya. Sebelumnya, engine alat berat Caterpillar dengan Teknologi ACERT memulai pengujian lapangan di seluruh Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa. Sekarang ada lebih dari 350 alat tersebut di lapangan. Secara total, semuanya telah bekerja lebih dari 520.000 jam. Alat berat ini bekerja pada berbagai aplikasi tipikal untuk peralatan Cat—dari konstruksi, tambang, hingga timbunan sampah. Dan alat berat tersebut bekerja dalam berbagai jenis kondisi. Satu traktor tipe track telah berhasil bekerja di proyek pembangunan jalan di ketinggian 8100 kaki.
Teknologi ACERT mencerminkan serangkaian penyempurnaan revolusioner dan bertahap yang dikembangkan oleh Caterpillar. Misalnya:
  • Sistem bahan bakar memungkinkan beberapa injeksi di setiap siklus pembakaran. Sedikit bahan bakar diinjeksikan pada saat yang tepat untuk mencapai tujuan gabungan penghematan bahan bakar dan emisi yang lebih rendah.
     
  • Sistem udara mutakhir menghasilkan udara yang lebih dingin dalam ruang pembakaran. Wastegate turbocharger memberikan respons ujung-rendah yang sangat baik. Selain itu, cylinder head aliran silang menyediakan jalur udara langsung ke engine. 
Insinyur Caterpillar bekerja dengan sekitar 125 variabel untuk menemukan keseimbangan yang optimal. Ada lebih dari 10 juta kombinasi pembakaran yang mungkin. Para insinyur ini tertantang oleh hubungan yang saling terkait antara (1) pengurangan emisi, (2) kinerja engine, (3) efisiensi bahan bakar, dan (4) ketahanan engine. Semuanya bukan sekadar tujuan pelengkap. Meningkatkan emisi, misalnya, dapat berpengaruh negatif pada efisiensi bahan bakar. Tujuan akhirnya tidak berbeda dari tujuan yang telah ditetapkan sejak Caterpillar didirikan—untuk memberi pelanggan biaya kepemilikan dan pengoperasian yang terendah, dan biaya terendah per unit material yang dipindahkan.

Sunday, July 7, 2013

Pengetahuan Dasar Air Conditioner (A/C) Part 6

REFRIGERANT
Refrigerant memainkan peran yang paling penting pada siklus pendinginan. Beberapa jenis refrigerant tersedia untuk beberapa tipe penggunaan. Karakteristik yang paling kritis dari refrigerant adalah dengan mudah akan mencair atau menguap pada temperatur normal atau temperatur rendah. Walau bagaimanapun, hanya sedikit refrigerant yang digunakan pada AC, tergantung pada beberapa kondisi, seperti tipe kompresor, temperatur penguapan (tekanan), dan temperatur kondensasi (tekanan)

Refrigerant
Persyaratan refrigerant
Secara umum, refrigerant harus memenuhi persyaratan sbb :

1.Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
2.Tidak mudah terbakar atau meledak. Tidak berbahaya bagi manusia dan binatang
3.Mudah untuk diuapkan pada temperatur rendah dan diatas tekanan atmosfir. Mudah untuk dicairkan pada tekanan rendah bahkan jika udara luar panas.
4.Panas laten dalam penguapan besar dan
volume jenis kecil.
5.Temperatur kritis tinggi dan titik beku rendah
6.Secara kimia stabil, tidak akan berkarat
7.Bisa dipakai untuk cakupan yang luas
terhadap temperatur udara luar.
8.Kebocoran refrigerant mudah ditemukan
9.Harga murah, Untuk menjaga biaya operasional rendah

Amonia dan freon adalah tipe gas yang memenuhi persyaratan yang banyak digunakan. AC selalu menggunakan gas tipe freon karena safety dan ukuran yang kecil dari sistem pendinginan.

Wednesday, June 12, 2013

Pengetahuan Dasar Air Conditioner (A/C) Part 5

Siklus Pendinginan
Siklus pendinginan dari suatu AC terdiri dari kompresor, kondensor, expansion valve, dan evaporator seperti ditunjukan dalam gambar diagram. Refrigerant disirkulasikan didalam sirkuit dan panas dipindahkan dari sumber temperatur rendah (udara didalam ruang operator) ke sumber temperatur tinggi (udara luar) untuk memberikan pendinginan. Ini dinamakan evaporation compression
refrigeration system. Dan saat ini banyak digunakan pada pendinginan unit, ruangan dan refrigerator kecil.



1) Cairan refrigerant yang meninggalkan receiver dikembangkan dengan tiba-tiba pada expansion valve. Ini akan menjadi uap basah dengan tekanan dan temperatur rendah dan mengalir ke evaporator.

2) Refrigerant uap basah yang mengalir dievaporator mengambil panas dari udara didalam ruangan pada permukaan evaporator. Disini refrigrant diuapkan dan dipanaskan lagi, kemudian diisap lagi ke
kompresor dalam bentuk gas refrigerant. Udara didalam ruangan dihisap ke unit pendingin oleh sebuah fan, didinginkan di permukaan evaporator dan ditiupkan lagi ke ruangan.

3) Gas refrigerant yang diuapkan dievaporator dihisap ke kompresor.

4) Gas refrigerant dipampatkan di kompresor, kemudian dikirimkan ke kondensor dengan tekanan dan temperatur tinggi.

5)Didalam kondensor gas refrigerant didinginkan. Ini akan menjadi refrigerant cair lagi dan mengalir ke receiver.

Dengan mengulangi step 1 s/d 5, panas diambil dari udara pada permukaan evaporator, dan panas disalurkan ke udara pada permukaan kondensor untuk menghasilkan pendinginan didalam ruangan.

Catatan : Temperatur dan tekanan refrigerant bervariasi sesuai dengan aliran udara dan temperatur dari permukaan kondensor.

Pada mesin pendingin yang menggunakan penguapan panas laten, dari refrigerant yang dipakai saat ini, jika gas refrigerant tidak mencair saat mendekati normal temperatur, ini tidak akan dapat mengambil panas laten dari sekeliling refrigerant untuk melakukan pendinginan. Dikatakan secara umum, untuk gas yang akan dicairkan harus bertekanan. Walau bagaimanapun, jika ini didinginkan pada saat yang sama dengan pemberian tekanan, ini dapat dicairkan dengan mudah. Untuk alasan ini kompresor dan kondensor diperlukan pada sistem pendingin saat ini.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Powered by Blogger.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More