Sahabat teknisi, kali ini saya akan menjelaskam sedikit mengenai bagaimana cara menghitung O&O Cost. Mungkin sahabat teknisi sudah ada yang pernah mendengarnya, benar... O&O Cost ini sangat diperhitungkan dalam bisnis pertambangan atau pun rental alat berat. Karena O&O Cost ini juga merupakan tolok ukur keberhasilan bisnis alat berat kita. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasannya.
1. Owning Cost ( Biaya kepemilikan alat ).
» Dalam pembukuan dibebankan setiap jam dari unit, tidak melihat standby atau bekerja (sesuai jam dunia) –> Fixed cost
Dalam perhitungan cost internal
» Hanya dibebankan pada jam unit bekerja saja. Berguna untuk menghitung estimasi biaya atau perhitungan sesaat saja
» Salvage Value atau Nilai Sisa, adalah:
Estimasi harga unit setelah masa Depresiasi atau nilai penyusutannya nol (Berakhir)
Yang termasuk dalam komponen owning cost diantaranya adalah sebagai berikut :
- Depreciation ( Penyusutan )
» Biaya Penyusutan disebarkan sesuai dengan umur alat pertahun secara merata (straight line), sehingga pem-bebanan biaya tidak besar di awal proyek
- Interest ( Bunga bank – Selama masa peminjaman ).
- Insurance ( Asuransi – Kecelakaan , mobilisasi ,dll ).
- Taxes ( Pajak – Bea masuk alat ,balik nama , pajak kendaraan / alat berat ,dsb )
» Adalah biaya yang dibutuhkan ketika alat/unit sedang bekerja atau agar unit dapat beroperasi
Yang termasuk dalam komponen operating cost diantaranya adalah sebagai berikut :
- Fuel ( Sesuai dengan pemakaian perjam ).
- Lube Oil ( Sesuai dengan pemakaian perjam ).
- Grease ( Sesuai dengan pemakaian ).
- Filter , etc ( Sesuai dengan pemakaian )
- Tire / undercarriage ( Dihitung terhadap umur ban atau undercarriage ).
- Repair ( Biaya spare part dan labour cost-nya ).
- Operator wages ( upah operator )
- Special items / GET ( Cutting edge , poin ripper , tooth bucket , dll ).
1 comments:
Dear Pak,
Kalau Investment cost per hour ini seperti apa?
Terima kasih.
Salam
Ronald
Post a Comment