Saturday, October 29, 2011

Tekanan Fundamental Pada Hidrolik Sistem


Dasar dari hidrolik adalah Tekanan dan Velocity atau Aliran, kemudian menerapkan gaya pada suatu ruang atau luas bidang akan menghasilkan tekanan, gaya dorong atau Torque.

Formulasinya adalah:

P = F
      A

P = Pressure/ Tekanan (psi atau kg/cm2)
F = Force / Gaya (newton atau lbs)
A = Area / Luas Penampang (cm2 atau in2)

Pistol mainan adalah contoh yang baik untuk menggambarkan pemakaian suatu tekanan dan aliran. Apabila pelatuknya ditarik maka akan tercipta tekanan di dalam pistol tersebut. Tekananlah yang menyebabkan cairan di dalam di dalam pistol menyemprot keluar dari bagian depan pistol dan semprotan ini mengakibatkan bola yang di pasang di depanya bergerak.



Contoh berikutnya adalah sebuah Ban, pada waktu udara di pompakan mesuk kedalam ban, tercipta tekanan di dalam ban tersebut. Apabila jumlah udara yang di pompakan kedalam ban bertambah, maka nilai tekanan juga bertambah. Udara di dalam ban menempati ruang pada semua permukaan dinding bagian dalam ban sehingga dinding ban menggelembung ke luar.

Karena udara adalah jenis gas, maka udara bisa di pampatkan. Udara yang terpampatkan/ terkompresi mendesak keluar dinding  ban bagian dalam dengan tekanan sama rata dan sama besarnya pada setiap titik yang di tempatinya. Hal yang sama akan terjadi pada semua jenis Fluida/ benda cair, apabila di beri tekanan. Perbedaan utamanya adalah bahwa jenis udara atau gas bisa di pampatkan ( di kompresi) sedangkan benda cair/ fluida tidak bisa di pampatkan ( di kompresi ).Ketika suatu gas terperangkap didalam sebuah wadah (container) dan ruang yang di tempati udara di perkecil ( di kompres) maka tekanan tekanan bertambah dan volume wadah ( container) berkurang . 


Apabila suatu benda cair/ fluida di tempatkan di dalam sebuah wadah (container) dan di berikan gaya untuk mengurangi volume di dalam wadah (container) maka fluida akan menempati ruangan tersebut, maka yang terjadi adalah tekanan bertambah namun luas penampang / volume tidak akan berkurang. Apabila gaya atau dorongan terus di tambah maka wadah ( container) akan pecah pada titik – titik yang paling lemah.


Karena cairan tidak bisa di pampatkan (dikompresi), maka cairan sangat berguna untuk menyalurkan tenaga/ gaya melaui saluran pipa – pipa, selang, sudut – sudut, naik, turun dan sebagainya. Begitu juga karena zat cair tidak bisa di pampatkan, gaya/ tenaga yang di berikan pada salah satu ujung pipa akan langsung di salurkan dengan gaya yang sama besarnya ke ujung pipa lainya.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Powered by Blogger.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More